Senin, 09 September 2013

Penghormatan Salib

Oleh : Romo Yohanes Bambang,MTS.

Salah satu perbedaan antara Orthodox dan Protestan adalah Penghormatan Gereja Orthodox terhadap salib.  Para Saudara kita Protestan tidak menandai diri mereka sendiri dengan tanda salib sebelum atau sesudah doa, dan mengatakan :”Dalam Nama Sang Bapa, dan Sang Putra serta Sang Roh Kudus” Mereka tidak menandai makanan dengan tanda Salib sebelum makan, maupun tidak menggunakan salib untuk memberkati orang-orang atau pakaian.
Para Saudara kita Protestan terisi bahwa mereka percaya salib hanya di dalam hati mereka tanpa menggunakannya. Baru-baru ini sampai mereka tidak menancapkan Salib pada gereja-gereja mereka. Banyak dari mereka yang tidak mengenakan salib dan tidak satupun dari mereka memegang salib di tangan mereka.  Mereka juga tidak merayakan pesta-pesta salib pun juga tidak menggunakan arak-arakan dengan memegang salib sementara menyanyikan kidung-kidungan dan puji-pujian. Mereka tidak mencium salib dan tidak mengambil suatu berkat darinya.
Sekarang kita akan berusaha menerangkan mengapa Orthodoxia memberi demikian penting pada salib dan kita akan melihat bahwa membuat tanda salib itu sangat bermanfaat, berguna dan sesuai dengan pengajaran Kitab Suci.

1). Penekanan Tuhan Yesus Kristus Tentang Salib  
Sejak permulaan Pelayanan Tuhan, selama pengajaranNya dan terutama pada penyalibanNya, Dia telah meletakkan penekanan yang cukup besar pada Salib. Dia berkata : “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagiKu” ( Mat 10:38) dan “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Mat 16:24, bandingkan Mrk 8:34). Dalam PercakapanNya dengan orang muda yang kaya, Dia berkata padanya : “..pergilah , juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin , maka engkau akan beroleh harta di sorga , kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku” ( Mark 10:21). Ia juga berkata : “Barangsiapa tidak memikul salibnya  dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu” ( Mat 14:27).

2). Salib adalah inti dari pelayanan para malaikat dan Para rasul
Suatu pokok yang penting adalah bahwa sang malaikat yang memberitakan kebangkitan Tuhan itu berkata pada para wanita : “…kamu mencari Yesus yang telah  disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakanNya..” (Mat 28:5-6). Jadi jelas Sang malaikat itu menyebut Tuhan “yang telah disalibkan”, meskipun Dia itu telah bangkit.  Dengan demikian gelar “Disalibkan” itu terus dikaitkan pada Tuhan.
Para bapa rasul telah menekankan penyaliban Tuhan dalam kotbah mereka. Dalam kotbahnya pada orang-orang yahudi, Js. Petrus mengatakan : “Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus” ( Kis 2:36). Js. Paulus mengatakan : “…kita memberitakan Kristus yang disalibkan” ( 1 Kor 1:23), meskipun penyaliban Tuhan itu telah dipandang sebagai “suatu batu sandungan dan bagi kebodohan orang orang Yunani”.
Sang rasul memandang Salib adalah esensi dari kekristenan dan mengatakan : “Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa  di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” ( 1 Kor 2:2).  Yang ia maksudkan bahwa salib adalah satu-satunya pokok yang dia ingin ketahui.

3). Salib adalah Obyek kemuliaan Para rasul
Js. Paulus Sang rasul mengatakan :”Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus” ( Gal 6:14). Kalau kita meminta dia rahasia dibalik kata-kata ini, ia akan terus dan mengatakan :”sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia” ( Gal 6:14)

4). Ketika kita membuat tanda salib, kita mengingat banyak arti kudus dan rohaninya
Kita ingat akan kasih Allah pada kita, yang demi keselamatan kita telah mati untuk kita :”Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” ( Yes 53:6). Ketika kita membuat tanda salib, kita ingat akan :”Anak Domba Allah yang mengambil dosa dunia” ( Yoh 1:29), dan bahwa :”Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” ( 1 Yoh 2:2)

5). Ketika kita membuat tanda salib, kita mengaku bahwa kita ikut disalibkan.
Bagi  mereka yang mengambil salib hanya dengan arti rohaninya kedalam hati tanpa menunjukkan tanda tanda nyata, itu tidak mengungkapkan  secara terbuka milik yang kita nyatakan dalam wujud dengan membuat tanda salib, didalam mengenakan dan mencium salib di depan semua orang, dalam ukiran di pergelangan tangan kita dan sampai meningkat pada tempat-tempat ibadah kita. Dengan melakukan semua ini, maka kita sedang memberitakan keyakinan kita ini secara terbuka. Kita tidak memalukan salib Kristus di depan orang-orang namun kita memuliaakannya, dipanggil olehnya, merayakan pesta-pestanya dan berpegang teguh bahkan tanpa kita mengambil salib, penampakan kita itu menyatakan keyakinan kita.

6). Manusia tidak hanya roh dan pikiran, namun ia juga mempunyai indra jasmani  yang seharusnya indra tersebut melintasi melalui sarana salib yang disebutkan diatas
Tidak semua orang itu datang dari tingkat kerohanian yang sama dan tidak memerlukan indra bagi perenungan kerohanian mereka. Indra itu diberi gizi oleh semua sarana yang telah disebutkan diatas dan tidak dibatasi dalam diri mereka sendiri, namun mereka itu mentransfer efek-efek yang mereka terima pada pikiran dan roh.  Pikiran itu sendiri mungkin tidak mengingat salib atau  mungkin tidak mengingatnya terlalu banyak. Namun saat ia memahami salib sebelumnya, melalui indra, ia mengingat semua perasaan kudus dan rohani yang dihubungkan dengan salib dan tersalibkan. Dengan demikian kita menyembah Allah secara rohani, intelek dan fisik, yang mana semua ini menguatkan satu sama lain.

7. Kita tidak membuat tanda Salib Keheningan, namun kita katakan : “dalam nama Sang Bapa dan Sang Putra serta Sang Roh Kudus”
Kartena itu setiap saat  kita membuat tanda salib, kita mengaku keyakinan kita  dala Tritunggal Mahakudus yang adalah Allah selamanya. Amen. Dengan demikian kita diberi kesempatan tetap mengingat akan Tritunggal Mahakudus dalam hidup dan kehidupan ini.

8). Dalam membuat tanda Salib, kita menyatakan keyakinan kita dalam Inkarnasi dan Penebusan.
Kita membuat tanda salib dari atas kebawah dan dari kiri ke kanan. Kita mengungat bahwa  Allah telah turun dan memindahkan umat manusia dari kiri ke kanan, dari kegelapan kepada terang, dari kematian kepada hidup. Berapa banyak penerungan yang kita pikirkan dengan otak kita dan rasa dengan hati kita ketika kita membuat tanda salib.

9). Membuat tanda salib adalah suatu pengajaran agama kepada anak-anak kita dan pada orang-orang lain.
Ia yang membuat tanda salib saat dia berdoa, saat dia masuk Gereja, saat dia makan, saat dia akan tidur dan segala waktu, adalah dia yang mengingat salib. Peringatakan ini adalah bermanfaat untuk kerohanian dan secara Alkitabiah sangatlah diperlukan. Hal ini juga mengajar umat, khususnya anak-anak kecil, bahwa Kristus telah disalibkan.

10).Dalam Membuat tanda Salib, Kita memberitakan kematian Tuhan bagi kita, sesuai dengan PerintahNya
Ini adalah Perintah Tuhan untuk memberitakan kematianNya (bagi penebusan kita) sampai Dia datang ( l Kor 11:26). Setaip waktu kita membuat tanda salib kita mengingat kematianNya dan akan mengingat Dia sampai Dia datang.
Kita juga mengingat Tuhan dalam Perjamuan kudus namun Sakramen ini tidak dirayakan tidak terus menerus  sedangkan kita dapat mem,buat tanda salib itu setiap saat, dan mengingat kematian Tuhan bagi kita.

11). Dalam membuat tanda salib, kita memgingat bahwa penghukuman dosa itu adalah kematian
Itulah mengapa Kristus telah mati. Kita telah mati dalam pelanggaran ( Ef 2:5), namun Kristus telah mati bagi kita diatas salib dan telah memberi kita kehidupan. Diatas Salib Dia telah membayar harga dan telah berkata pada sang Bapa “Bapa ampunilah mereka”.

12). Kita membuat Tanda Salib kita mengingat kasih Allah bagi kita
Kita mengingat bahwa salib adalah suatu persembahan kasih. “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). Kita mengingat bahwa “Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa….diperdamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya” ( Rom 5:8,10). Di dalam salib kita mengingat kasih Allah terhadap kita, karena “tidak ada kiasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” ( Yoh 15:13).

13. Kita membuat tanda salib karena salib memberi kita kuasa
Js. Paulus  telah merasa akan kuasa salib dan berkata : “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia” ( Gal 6:14) dan “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” ( 1 Kor 1:18). Kita memberitahu bahwa ia tidak mengatakan bahwa penyaliban itu adalah kuasa Allah, namun bahwa kata salib itu sendiri semata-semata “kuasa Allah”.
Karena itu, saat kita membuat tanda salib dan saat kita menyebut salib, kita diisi dengan kuasa sebab kita mengingat akan salib itu, melalui salib, Tuhan telah menginjak-injak kematian dan telah memberikan kehidupan bagi semua orang, telah mengalahkan dan mengatasi setan.l
Karena itu :
14). Kita membuat tanda salib karena setan takut akan salib
Segenap usaha setan semenjak penciptaan Adam sampai Akhir dunia, itu berakhir pada titik nol diatas kayu salib. Allah telah membayar dengan harga melalui darahNya. Ia telah menghapuskan dengan darahNya dosa-dosa semua orang yang percaya dan setia padaNya. Karena itu kapan saja Setan melihat Salib, setan itu bergemetaran, mengingat kekalahan besar dan kehilangan hasratnya dan mundur.
Dengan demikian jelas bahwa anak-anak Allah menggunakan tanda salib itu, karena salib adalah tanda kemenangan dan kuasa Allah. Mereka diisi dengan kuasa kedalam, dan musuh gemetar dibuatnya.
Mengangkat Ular di masa lampau (kisah Nabi Musa & tongkat ular tembaga), adalah obat bagi umat dan keselamatan dari kematian, menyerupai mengangkat kemuliaan Allah diatas kayu salib. Hal ini juga menyerupai tanda salib dalam kasiat-kasiatnya ( Yoh 3:14).

15). Dalam Membuat tanda salib, kita menerima suatu berkat
Seluruh dunia telah dikutuk dan telah berada dibawah penghukuman maut. Tetapi pada kayu salib Tuhan telah memanggul segenap kutuk kita, untuk memberi kita berkat pendamaian dengan Allah ( Rom 5:10), berkat kehidupan baru yang murni, berkat keanggotaan tubuhNya. Semua anugerah Perjanjian baru itu didapat dari salib. Itulah menmgapa Para Imam ( Presbiter) menggunakan salib dalam memberi berkat, menandakan bahwa berkat tidak datang dari mereka namun dari salib Tuhan yang telah mempercayainya  mereka untuk digunakan memberkati apa saja. Apalagi mereka menggunakan salib karena mereka mendapatkan keimamannya itu dari keimamannya dari yang tersalibkan  Semua berkat Perjanjian Baru itu memancar dari salib Tuhan dan dari kasiat-kasiat dari salib itu.

16). Salib digunakan dalam semua Sakramen Kudus dalam Kekristenan  
Semua Sakramen bersumber dari darah Kristus di atas kayu salib. Jika bukan karena salib, kita tidak akan pernah layak untuk mendekati Allah sebagai anak-anakNya dalam Sakramen Baptisan, kita tidak akan pernah layak untuk mengambil tubuh dan darahNya dalam Sakramen Perjamuan Kudus ( 1 KOr 11:26), pun kita tidak akan pernah nampu untuk menikmati anugerah apapun dari sakramen-sakramen Gereja jika tanpa salib.

17). Kita memuliakan salib untuk mengingat persekutuan kita dengannya
Kita mengingat kata-kata Js. Paulus yang mengatakan :” namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup di dalam aku, melainkan Kristuis yang hidup di dalam aku..” ( Gal 2:20) dan “…..ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya..” ( Fil 3:10).  Disini kita meminta bagi diri kita sendiri : kapan dapatkah kita masuk kedalam persekutuan Penderitaan Kristus dan berdoa dengan Dia ?
Kita juga mengingat Pencuri yang bertobat yang telah disalibkan bersama dengan Tuhan dan pantas untuk bersama-sama dengan Dia di Firdaus. Barangkali ia sedang bernyanyi dalam Firdaus nyanyian Js.Paulus : “ Aku telah disalibkan bersama dengan Kristus”
Aspirasi kita adalah untuk naik keatas salib dengan Kristus. Salib adalah kemuliaan kita kapanpun salib itu datang, itu berhubungan dengan indra kita.

18).  Kita mengagungkan Salib Sebab salib adalah Kesukaan Sang Bapa
Sang Bapa telah menerima Kristus diatas kayu salib sebagai korban penghapus dosa yang menyenangkan dan sebagai korban bakaran. Ia adalah bau semerbak wewangi yang menyenangkan Tuhan ( Im 1:9,13,17). Terkait dengan hal ini, Nabi Yesaya mengatakan  : “Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan…” ( Yes 53:10).
Tuhan Yesus Kristus itu telah memuaskan Sang Bapa dalam segenap kehidupanNya diatas dunia ini. Namun Dia telah masuk kedalam kepenuhan kepuasan ini di atas kayu salib saat Dia “telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” ( Fil 2:8).
Setiap saat kita melihat salib, kita mengingat kesetiaan yang sempurna dan ketundukkan yang sempurna sehingga kita boleh menyerupai Kristus dalam kesetiaanNya sampai pada titik kematian.
Salib adalah obyek yang menyenangkan Sang Bapa, juga obyek yang menyenangkan Putra yang tersalibkan, dan tekait dengan hal ini tertulis :”yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia,…”( Ibr 12:2). Dengan demikian sukacita yang penuh dari Kristus itu ada di dalam Salib. Biarlah kita menjadi seperti Dia.


19). Di dalam salib kita pergi kepada Kristus di luar perkemahan dan menanggung-Nya cela  (Ibrani 13:13).
Cela Kristus adalah Penyaliban dan PenderitaanNya. Didalam  membuat tanda salib, kita hidup kembali merasakan Pekan Kudus dan mengingat apa yang dikatakan tentang nabi Musa : “Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai  kekayaan yang lebih besar dari pada harta Mesir..” ( Ibrani 11:26)

20). Kita memanggul Salib Kristus sebab Salib mengingatkan kita tentang KedatanganNya yang kedua kali
Kita Suci mengatakan tentang akhir jaman dan kedatangan Tuhan : “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya” ( Mat 24:30).
Karena itu marilah kita memuja-agungkan salib, tanda Anak manusia, sekarang di bumi sepanjang kita mengharapkan untuk melihatnya di dalam sorga saat Ia datang di awan sorgawi pada kedatanganNya yang mulia.