Oleh : Romo Yohanes Bambang, MTS
Allah yang dipercaya oleh Iman Kristen Orthodox berdasarkan Wahyu
Alkitabiah adalah Allah yang Hidup. Sebagai Allah yang hidup Ia bukan
keberadaan statis yang mandheg/diam, Ia bukanlah “Unmoved Mover” (“Penggerak
Yang Tak Bergerak”) dari filsafat Aristoteles. Namun Ia adalah Allah
Abraham, Ishak dan Yakub. Itulah sebabnya di dalam dzat dan hakekatNya
yang Esa itu Allah memiliki gerak hidup terutama dalam hubungan antara
hypostasis-hypostasis “Wujud Allah” (“Bapa”) “Firman Allah” (“Putra”)
dan “Roh Allah” (“Roh Kudus”) didalam diri Allah itu sendiri. Karena
adanya data-data Alkitabiah tentang “Gambar Allah” (Kol 1:15, II Kor
4:6, Ibr 1:3) serta “Rupa Allah” (Fil 2:6) dalam menyebut Yesus Kristus
sebagai “Firman Allah” yang menjadi manusia, maka dimengerti bahwa ada
hubungan kekal timbal balik antara Allah dan FirmanNya ini. Hubungan
timbal balik itu adalah antara “Gambar Allah” dengan “Wujud Keberadaan”
Allah. Beberapa Bapa Gereja Orthodox memahami hal itu sebagai sudah
terkandung dalam makna kata bahasa asli Perjanjian Baru (bahasa Yunani) :
“Allah” yang bahasa Yunaninya adalah “Ho Theos”, itu sendiri. Kata Ho
Theos ini dimengerti oleh mereka sebagai berasal dari kata “thea” atau
“thein” yang berarti “memandang” dalam arti “bertafakur”.
Untuk melanjutkan topik bahasan ini, silakan berlanjut dalam judul :